PHK dan Sepi Job: Adakah Masa Depan Pekerja Kreatif pada Era AI?

Sudah susah cari kerja, malah di-PHK gara-gara Akal Imitasi (AI) dan terpaksa kerja serabutan. Ada yang rencana nikahnya buyar gara-gara AI bikin sepi job freelance. Perkembangan Akal Imitasi (AI), khususnya AI generatif, memang melaju pesat belakangan. AI bisa ubah teks jadi konten audio-visual dan menerjemahkan teks dalam hitungan detik. Tak heran, banyak perusahaan mulai beralih. […]
Hari-Hari Usai PHK: Jadi Pekerja Serabutan, Tak Punya Kepastian Penghasilan

Gelombang PHK menyisakan kisah getir bagi banyak pekerja di Indonesia. Sebagian pekerja yang di-PHK kemudian menghadapi fenomena informalisasi tenaga kerja. Dua di antaranya adalah Nani dan Godel. Kehidupan mereka berubah drastis setelah menjadi pekerja informal usai PHK. Mereka tak sendiri. Data BPS per Agustus 2024 mencatat 57,95% pekerja Indonesia tergolong informal, setara 83,8 juta dari […]
Emang Bener, MAY DAY Bikin Macet Doang?

Suara buruh dalam aksi May Day sering kali tenggelam di balik stigma negatif. Dicap pembuat kerusuhan, penyebab macet, hingga ancaman ketertiban. Narasi ini terus diulang setiap 1 Mei. Belakangan, bahkan muncul tagar #MayDayKondusif di media sosial, seolah-olah buruh yang turun ke jalan pasti membawa kekacauan. Tapi, benarkah kenyataannya seperti itu? Apakah May Day benar-benar tidak […]
Gelombang PHK Hantam Buruh Perempuan: Ekonomi Keluarga Goyah, Tabungan Habis Terkuras

Buruh perempuan di industri garmen tengah menghadapi masa-masa suram akibat gelombang PHK sepihak. Hamidah dan Siti Hajrah adalah dua dari ribuan pekerja yang menjadi korban. Sejak diberhentikan pada 28 Februari 2025, hidup mereka—yang menjadi penopang ekonomi keluarga—berubah drastis. Pil pahit harus mereka telan—pengeluaran dipangkas, tabungan habis untuk kebutuhan dasar, kontrakan terancam tak terbayar. Bahkan, harapan […]
Rayakan IWD 2025: Perempuan Melawan PHK Massal di Rezim Prabowo

Ribuan perempuan turun ke jalan di Hari Perempuan Internasional, menuntut keadilan di tempat kerja. Riyani, buruh garmen sejak 2014, kini dihantui ketidakpastian akibat gelombang PHK massal. Di sektor tekstil, mayoritas buruhnya perempuan. Kini, 280.000 buruh terancam kehilangan pekerjaan. Lantas, seperti apa tuntutan para pekerja perempuan? Simak selengkapnya.